Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan

13 Jun 2025

Termuda Tertua

Empat veteran keceh di Pantai Srau, Pacitan (ki-ka: Pak Bari, saya, Pak Warto, Pak Wilys).  

Mungkin hanya Habib yang cadangan nyalinya masih cukup tebal. Ia masih terus mengacungkan ponselnya. Mengarahkan kamera ke depan, kanan, kiri, atau belakang. Entah mengambil foto atau video. Seperti tak menghiraukan bergulung-gulung ombak yang silih berganti menghampiri moncong perahu. Jumbuh dengan pilihannya: duduk di haluan.

Ketika menyusuri Kali Cokel, cucu (anak keponakan) saya itu duduk di baris ke-2. Air sungai sedang surut. Muara Kali Cokel terlalu dangkal. Kami harus turun, lalu berjalan kaki ke pantai untuk pindah ke perahu lain. Oper. Perahu kedua sudah menunggu. Juru mudinya anak muda. Usianya sekitar 30 tahun. Atau mungkin kurang. Siap membawa kami melaut. 

31 Mei 2025

Sabar dan Legawa

Para pendaki jalan kesabaran dan kelegawaan

“Menulis sebagai Terapi,” jawab saya spontan ketika ditanya tajuk acaranya.

Tak disangka, ternyata jawaban sekenanya itu dipakai sebagai judul klip video dokumentasi kegiatan Sekolah. Ya, pada Sabtu, 22 Maret 2025, saya menggelar jagongan bersama sepuluh orang penulis. Apa pun derajat kepenulisan yang sudah mereka capai, mereka layak untuk saya sebut penulis. Nyatanya, hampir semuanya menelurkan satu keping tulisan setiap pekan.

19 Mei 2025

Sudah Tertebak

“Bata.”

“Semen.”

“Pasir.”

“Besi.”

“Apa lagi?”

“Batu.”

“Apa lagi?”

“Kapur.”

“Apa lagi?”

Semua diam. Mencoba berpikir. Mengingat-ingat. Atau membayangkan. Dan ... berakhir buntu. Zonk.

7 Mei 2025

Batal Wali

Sampean itu sudah wali tenan, Pak.

Sagino melontarkan celetukan itu ketika bertemu saya di teras masjid. Beberapa detik sesudah azan Magrib tuntas mengumandang. Kami sama-sama baru tiba. Saya dari arah utara, naik WinAir. Sagino—kerabat saya dari jalur Bapak—berjalan kaki dari arah selatan. 

Sekitar 3 jam sebelumnya, ratusan pasang mata terbelalak menyambut kedatangan saya. Saya tidak menghiraukan pikiran yang berkecamuk di kepala mereka. Setelah memarkir WinAir, saya melangkah cepat menuju rumah. Saya salami orang-orang yang berdiri atau duduk di sepanjang rute yang saya lewati. Yang tidak terjangkau oleh tangan saya hanya kebagian isyarat lambaian tangan, anggukan kepala, atau tatapan mata.

9 Mar 2025

Teman Bergadang

Pukul 22.52, sepenggal pesan masuk: “Mohon sarannya, Pak.”

Permintaan itu tertulis sebagai takarir, menyertai sebuah dokumen bertajuk “Tidak Ada Alasan” yang dikirimkan ke beranda Klinik. Saya langsung menyambarnya. Fail dalam format Word itu saya buka, lalu saya konversi ke PDF. 

22 Feb 2025

Tri Setengah Senti

Tri CahyaNINGsih

Tri CahyaNINGsih, namanya. Kehadiran empat huruf kapital di tengah nama belakangnya itu saya sengaja. Bukan salah tik. Tidak usah ditanyakan kenapa. Hanya mereka yang paham yang tahu jawabannya.

Nama itu sempat viral sejak 24 Oktober tahun lalu. Nama Tri terus berkibar di jagat maya. Setidaknya hingga satu pekan berikutnya. Berkat capaiannya yang menonjol dalam seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah. Skornya 476. Tertinggi. Warganet mengelu-elukannya.

31 Jan 2025

Raja Legawa

Itaf (mengacungkan jempol)

Kelas seketika berganti suasana. Dari semula hening dan tenang menjadi berdenging seperti kumbang. Riuh bukan karena rusuh, ramai bukan karena bertikai. Sekadar unjuk syukur berbalut asa. Bukan pesta kemenangan luapan euforia.

Anak-anak usai menggelar “pilkalas”. Pemilihan ketua dan wakil ketua kelas. Pesta demokrasi ala anak-anak kelas 3. Aturannya ringkas. Caranya sederhana. Prosesnya cepat.

13 Jan 2025

Pak Slamet Suka Cari Selamat

Pak Slamet tengah menjalankan tugas rutin.

Anak-anak sedang berwudu. Sebagian yang lain masih mengantre. Jumlah keran memang tidak sebanding dengan jumlah murid. Namun, itu rupanya justru menjadi keuntungan. Anak-anak berwudu secara bergiliran per kelompok. Guru-guru bisa lebih intens mengamati cara wudu mereka. Yang wudunya tidak sesuai dengan prosedur akan mendapat terapi.

“Musalanya di mana, Mas?” tanya saya kepada seorang anak yang sedang menunggu giliran berwudu.

9 Jan 2025

Bikin Malu Saja

Fathir dan Cemara
“Kamu sudah wudu, belum?” tanya Fathir kepada temannya yang baru usai buang air kecil. “Setelah pipis, wudu dulu,” lanjutnya, menasihati teman sekelasnya itu.

Reportase singkat itu ditulis oleh salah seorang guru di sebuah sekolah. Tercatat, guru itu mengepos liputannya pada pukul 09.05 pagi kemarin (08/01/2025).

Satu menit kemudian, guru lain mengepos liputan dengan topik serupa: “Gibran, Rafa, Fathir, dan Aya melapor bahwa mereka sudah berwudu setelah BAK.”

31 Des 2024

Ingatan Mantan

Ki-ka: Asih, Partini, Gw, Sekti, Sri

"Neng Semarang apa Praci, Kang?"  tanya Sri melalui telepon.

"Praci," jawab saya singkat.

"Sip. Iki kanca-kanca arep nggoleki Harni. Engko tak bablas neng Praci."

"O, neng mBendungan? Karo sapa wae?"

"Asih, Partini, karo Mbak Anik."

2 Okt 2024

Meningkahi Celoteh Alumni

Belakang (ki-ka): Surya, Faiz, Gw. Depan (ki-ka): Zidan, Dzaky

Anak-anak datang lagi. Berempat. Jumlahnya berkurang satu dibanding 3 tahun 7 bulan sebelumnya. Namun, ada satu personel baru pada kunjungan kali ini. Faiz—Muhammad Faiz Azhari, lengkapnya—kala itu tidak ikut. Faiq dan Ferdy, yang dahulu ikut, kini tidak bergabung. Setibanya di "pedepokan", Dzaky sempat menelepon Ferdy dan mengundangnya untuk menyusul. Ferdy, tetangga saya selisih dua gang, menyatakan siap. Namun, niat itu akhirnya urung. Ada kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

Sehari sebelumnya, Jumat (27/09/2024) Surya berkabar, "Besok di rumah, Pak? Kalau ada waktu, saya dan teman-teman akan main."

17 Agu 2024

Jengah Merdeka

Tangkapan layar status Facebook

"Baru sekelumit saja sudah bikin merinding," tulis seorang teman, mengomentari celoteh di atas.

Usai mengikuti upacara, saya menonton upacara serupa. Di layar laptop. Siaran langsung peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan di dua istana: Istana Negara di IKN dan Istana Merdeka di DKI. Yang di IKN dipandhegani pasangan Presiden lama dan Presiden terpilih. Duet Wakil Presiden lama dan Wakil Presiden terpilih bertugas di DKI. 

25 Jul 2024

Gawai, Medsos, dan Guru

Sekitar tahun 2007 atau 2008 saya mengikuti sebuah pelatihan. Penyelenggaranya sebuah produsen sabun mandi. Pesertanya guru-guru sekolah dasar (SD) se-Kota Semarang. Tentu, hanya sekolah-sekolah yang mendapat undangan yang dapat mengirim delegasi. Selain saya, dari sekolah kami ada satu guru yang turut hadir: Pak Parno. Senior saya itu telah berpulang sekitar 10 tahun yang lalu.

Sebelum pelatihan dimulai, panitia membagikan kantong plastik bening dan potongan kertas kecil kepada semua peserta. Di kertas sesobek itu kami diminta menulis nama dan asal sekolah masing-masing. Kertas beridentitas itu kami masukkan ke dalam kantong plastik seukuran bungkus gula seperempat kilogram.

24 Jul 2024

Merayakan Hari Anak Nasional ala Fillio

Fillio berpose di gerbang Sekolah usai berlari dari rumahnya pada liburan akhir tahun ajaran

"23 Juli 2024: sebelum jam 6, Fillio dan mamanya sudah tiba di sekolah. Fillio berangkat dari rumah jam 05.25 dengan berlari dikawal mamanya," tulis Bu Wiwik di lembar catatan anekdot.

Yang saya sebut lembar itu sebenarnya beranda percakapan di sebuah platform media sosial. Guru-guru Fillio rajin berbagi catatan anekdot tentang kelakuan anak-anak. Tiap-tiap kelas dibuatkan grup tersendiri. Semua guru, pegawai administrasi, dan Kepala Sekolah menjadi anggota semua grup. Setiap kejadian "aneh" yang dialami murid dicatat di grup kelasnya masing-masing. Semua anggota grup menjadi reporter untuk semua grup kelas. 

17 Apr 2024

Qada 3.000

Senin, 8 April 2024. Hari kedua terakhir puasa. Sidang isbat memang belum digelar. Namun, saya sudah memastikan diri untuk berlebaran pada Rabu, 10 April 2024.

Sekira pukul 10 pagi saya berangkat dari rumah, Semarang. Tepatnya, kami berangkat bareng. Cuma, saya terpisah dari rombongan. Istri, anak ragil kami, dan Mamak diantar tetangga—satu keluarga—naik mobil. Saya naik WinAir seorang diri.

26 Feb 2024

Menyikapi Keberagaman Sistem Keberagamaan

Sumber gambar: artikula.id/pixabay.com

Kamis (22/02/2024) malam saya mengikuti rapat takmir masjid di lingkungan tempat tinggal kami. Agendanya pembahasan rencana kegiatan Ramadan. Kudapannya kacang rebus, onde-onde, dan molen pisang. Minumannya air putih dalam kemasan botol plastik. Andaikan ketahuan siapa itu, barangkali panitia akan di-bully: tidak ramah lingkungan.

Sahabat saya, salah seorang peserta rapat, usul: penceramah yang isi ceramahnya berpotensi memicu perpecahan perlu ditegur. Ramai mengemuka tanggapan dengan sudut pandang beragam.

27 Sep 2023

Seni versus Agama

Penampilan tari "Saga Nyawiji Mukti"

Pagi ini saya menyaksikan kuliah umum Orientasi Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (OPSBM) Program Pascasarjana UGM. Setelah pidato sambutan Rektor, acara diselingi penampilan tari "Saga Nyawiji Mukti". Penarinya delapan mahasiswi. Semua bertudung caping. Dari delapan wanita penari itu, hanya satu yang tidak mengenakan kerudung. Satu yang berbeda itu sudah cukup untuk mengantarkan saya kepada simpulan: kerudung bukan bagian dari ketentuan busana untuk tari tersebut.

Seketika ingatan saya melayang ke pengalaman belasan tahun silam. Saya menghadiri sarasehan di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK). Unit pelaksana teknis Kemdikbud yang terletak di Gunungpati, Semarang, itu kini sudah "almarhum". Saya belum tahu, gedungnya yang cukup representatif dan relatif masih muda itu sekarang difungsikan untuk apa.

20 Jun 2023

Kumakaruh

Karanggeneng, 19/06/2023

"Panjenengan Praci-nya mana?" tanya seseorang, menyambut kedatangan saya.

"Nokerto," jawab saya.

"Saudaranya Pak Paser?" tanyanya lagi.

"Prunan [anak adiknya]."

Selepas magrib saya memacu WinAir-100 ke Karanggeneng, Gunungpati. Kalau lancar, sepuluh menit perjalanan dari markas saya. Saya harus menyambangi Kak Yato, kawan saya yang tengah mengikuti kegiatan Pramuka tingkat Provinsi.

14 Jun 2023

Menjual Kenestapaan

Tetiba saya mendapat kenalan baru. Semalam ada pesan WhatsApp masuk ke ponsel saya. Pukul 20.06. Dari nomor yang saya tidak kenal. Hanya sepenggal kalimat salam. Tidak saya balas. Sengaja. Saya menunggu pesan berikutnya.

Sampai pagi saya sudah dan masih melupakan salam yang belum saya jawab itu. Simpulan sementara, salam salah alamat. Atau ulah iseng belaka. Atau ... salah seorang mantan lagi kumat kangennya?

5 Jun 2023

Koalisi tanpa Kompensasi

"Kok enggak ada yang jualan pisang?" tanya saya setengah bergumam.

Sebenarnya pertanyaan itu sekadar celetukan kepada diri sendiri. Namun, istri saya rupanya mendengar juga. Berarti, istri saya cukup perhatian kepada suaminya, kan? Atau terbalik: kata-kata saya selalu menarik perhatian istri saya? Halhah, apa pula pengaruhnya?

"Belum pada datang, paling," sahutnya.

Populer