9 Mar 2025

Teman Bergadang

Pukul 22.52, sepenggal pesan masuk: “Mohon sarannya, Pak.”

Permintaan itu tertulis sebagai takarir, menyertai sebuah dokumen bertajuk “Tidak Ada Alasan” yang dikirimkan ke beranda Klinik. Saya langsung menyambarnya. Fail dalam format Word itu saya buka, lalu saya konversi ke PDF. 

26 Feb 2025

Berbeda: Penting atau Genting?

Menjelang zuhur, Kamis (20/02/2025). Saya hendak ke kamar kecil. Pintunya tertutup, tetapi tidak terkunci. Seorang anak kecil muncul dari balik dinding samping toilet, lalu mendekati saya. Usianya sekitar 7 tahun. Mungkin anak kelas 1 atau 2 SD. Rupanya ia ingin memberi tahu saya bahwa ada temannya di dalam toilet.

“Kamu sudah?” tanya saya.

“Sudah,” jawabnya sambil mengangguk.

22 Feb 2025

Tri Setengah Senti

Tri CahyaNINGsih

Tri CahyaNINGsih, namanya. Kehadiran empat huruf kapital di tengah nama belakangnya itu saya sengaja. Bukan salah tik. Tidak usah ditanyakan kenapa. Hanya mereka yang paham yang tahu jawabannya.

Nama itu sempat viral sejak 24 Oktober tahun lalu. Nama Tri terus berkibar di jagat maya. Setidaknya hingga satu pekan berikutnya. Berkat capaiannya yang menonjol dalam seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah. Skornya 476. Tertinggi. Warganet mengelu-elukannya.

4 Feb 2025

Tumbang

“Nah, itu masalah saya, Pak,” jawab saya spontan ketika ditanya tentang kebiasaan datang ke tempat pengabdian. “Sampai hari ini saya masih kesulitan untuk datang tepat waktu,” imbuh saya.

Memang, sejak bisa mengendarai sepeda motor kreditan, saya jadi susah untuk datang tepat waktu. Jam kedatangan saya biasanya selisih 30—45 menit dari waktu yang ditentukan. Berbeda ketika masih naik angkutan umum. Saya biasa datang hampir tepat waktu. Paling-paling, selisihnya sekitar 5 menit.

31 Jan 2025

Raja Legawa

Itaf (mengacungkan jempol)

Kelas seketika berganti suasana. Dari semula hening dan tenang menjadi berdenging seperti kumbang. Riuh bukan karena rusuh, ramai bukan karena bertikai. Sekadar unjuk syukur berbalut asa. Bukan pesta kemenangan luapan euforia.

Anak-anak usai menggelar “pilkalas”. Pemilihan ketua dan wakil ketua kelas. Pesta demokrasi ala anak-anak kelas 3. Aturannya ringkas. Caranya sederhana. Prosesnya cepat.

23 Jan 2025

Bersibuta

 

Rabu Wage, 22 Januari 2024. Perkiraan saya, sekitar pukul 16.30. Saya terbilang jarang melewati jalur itu. Ruas jalan yang panjangnya hanya belasan meter itu menjadi pintasan dari jalur eksit tol Banyumanik (dari arah Jakarta) untuk berbelok ke arah kota (Semarang bawah) lewat Jalan Setiabudi. Di kalangan awak mikrolet, kawasan itu terkenal dengan sebutan pal merah. Saya tidak tahu asal-usul julukan itu. Dulu, ketika masih menjadi pelanggan mikrolet, saya setiap pagi mendengar sebutan itu diucapkan oleh sopir atau kernet. Maksud mereka, mengingatkan kalau-kalau ada penumpang yang hendak turun di situ.

20 Jan 2025

Gratis dan Bergizi Saja Belum Cukup

Sumber gambar: kompas.com

Usai menumpang salat Zuhur, saya mampir ke ruang kelas 2. Seorang anak laki-laki sedang mengambil nasi dan sayur untuk dituang ke piringnya. Serba sedikit. Sampai di talam ketiga, paling kanan dari arahnya, ia seperti ragu.

“Ini apa, Bu?” tanyanya kepada ibu gurunya.

16 Jan 2025

Jika Saya Jadi Presiden

The prospective president by ChatGPT

Semula saya hendak menjuduli tulisan ini “Seandainya Saya Menjadi Presiden”. Setelah saya pikir ulang, dua kata yang saya miringkan itu menyiratkan pesimisme. Kata seandainya berkonotasi mustahil. If clause tipe 3, kalau di dalam gramatika bahasa Inggris. Pengandaian yang kedaluwarsa. Kata menjadi mengindikasikan ketiadaan usaha yang serius.

14 Jan 2025

Leher Kapstok

“Gantungan, Bu,” sahut Ridho ketika Bu Shoffa, gurunya, membuka kesempatan untuk usul.

Gantungan? Gantungan apa? Gantungan kunci? Atau ... gantungan (gantangan) sangkar burung? Bu Shoffa bingung. Beliau gagal membayangkan rupa gantungan yang diusulkan muridnya.

13 Jan 2025

Pak Slamet Suka Cari Selamat

Pak Slamet tengah menjalankan tugas rutin.

Anak-anak sedang berwudu. Sebagian yang lain masih mengantre. Jumlah keran memang tidak sebanding dengan jumlah murid. Namun, itu rupanya justru menjadi keuntungan. Anak-anak berwudu secara bergiliran per kelompok. Guru-guru bisa lebih intens mengamati cara wudu mereka. Yang wudunya tidak sesuai dengan prosedur akan mendapat terapi.

“Musalanya di mana, Mas?” tanya saya kepada seorang anak yang sedang menunggu giliran berwudu.

9 Jan 2025

Bikin Malu Saja

Fathir dan Cemara
“Kamu sudah wudu, belum?” tanya Fathir kepada temannya yang baru usai buang air kecil. “Setelah pipis, wudu dulu,” lanjutnya, menasihati teman sekelasnya itu.

Reportase singkat itu ditulis oleh salah seorang guru di sebuah sekolah. Tercatat, guru itu mengepos liputannya pada pukul 09.05 pagi kemarin (08/01/2025).

Satu menit kemudian, guru lain mengepos liputan dengan topik serupa: “Gibran, Rafa, Fathir, dan Aya melapor bahwa mereka sudah berwudu setelah BAK.”

6 Jan 2025

Zonasi Sekolah: Betapa Susah!

Sumber: antaranews.com

Saya dulu bersekolah SD di desa tetangga. Kebanyakan anak-anak di dusun saya juga begitu. Sebagian yang lain bersekolah di MI swasta di dusun kami sendiri. SD di desa tetangga itu menjadi pilihan utama semata-mata karena faktor jarak. SD negeri terdekat dari dusun kami, ya SD tempat saya bersekolah itu. Letaknya kira-kira 2 kilometer ke timur dari rumah saya, ups, rumah orang tua saya.

Populer