Berkemah di kawasan Baturraden, Banyumas, bersama Doktor Alief (kerah biru) |
Judul tulisan ini pernah menjadi penutup sebuah tulisan di blog ini dalam versi bahasa Jawa: Sepisan Kekancan, Selawase Dumulur.
Slogan tersebut, baik versi bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia, menghasilkan singkatan yang sama: SKSD. Itu bukan kebetulan, melainkan hasil modifikasi—setengah dipaksakan—agar tidak mengubah singkatannya. Jika diindonesiakan secara apa adanya, sepisan kekancan, selawase dumulur akan menjadi "sekali berkawan, selamanya menyaudara". Demi tetap SKSD, imbuhan ber- dan meng- harus rela dilesapkan. Toh, maknanya tidak bergeser.