Sekitar tahun 2007 atau 2008 saya mengikuti sebuah pelatihan. Penyelenggaranya sebuah produsen sabun mandi. Pesertanya guru-guru sekolah dasar (SD) se-Kota Semarang. Tentu, hanya sekolah-sekolah yang mendapat undangan yang dapat mengirim delegasi. Selain saya, dari sekolah kami ada satu guru yang turut hadir: Pak Parno. Senior saya itu telah berpulang sekitar 10 tahun yang lalu.
Sebelum pelatihan dimulai, panitia membagikan kantong plastik bening dan potongan kertas kecil kepada semua peserta. Di kertas sesobek itu kami diminta menulis nama dan asal sekolah masing-masing. Kertas beridentitas itu kami masukkan ke dalam kantong plastik seukuran bungkus gula seperempat kilogram.