Nono. Bocah kelahiran 2 April 2015 itu bernama lengkap Archangels Hendrik Meo Tnunay. Ayahnya, Raflim Meo Tnunai, bekerja sebagai tukang bangunan. Sementara, ibunya, Nuryati Ussanak Seran, dipekerjakan (saya sengaja memilih kata ini, bukan bekerja) sebagai guru kontrak di SD Inpres Buraen II, Kecamatan Amasari Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sekolah ini pula Nono saat ini duduk sebagai pelajar kelas II.
Baru-baru ini Nono menghebohkan jagat pendidikan Nusantara. (Nama ini juga sengaja saya pilih demi mengembalikan ingatan bahwa Nusantara sudah ada sejak lama, lebih tua dan lebih luas daripada Indonesia—apalagi dibandingkan dengan calon penjiplak namanya, yang baru berkecambah dan hanya sepetak tanah di salah satu dari 38 provinsi di Indonesia.)