Ya, kata ini tak pernah asing di kalangan guru. Usai tes,
ulangan, ujian, atau apa pun namanya, koreksi menjadi fardu. Pegang kunci
jawaban plus kertas atau mika mal, pulpen atau spidol bertinta merah, lalu ...
sret, sret, sret ... kluwer, kluwer ... dan jadilah angka
penanda prestasi yang dicapai siswa.
Cukup begitukah untuk bisa dibilang koreksi? Kalau tidak salah lacak, kata koreksi berasal dari bahasanya David Beckam correction. Kata correction sendiri terbentuk dari adjektiva dan verba correct. Sebagai verba, to correct berarti make right or correct. Dengan begitu, koreksi mestinya dipahami sebagai the act of offering an improvement to replace a mistake; setting right. Ya, koreksi—sekali lagi, mestinya—dipahami dan dipraktikkan sebagai tindakan menawarkan perbaikan untuk menggantikan kesalahan, alias menyetel agar benar.