“Aku akan menitahkan seorang khalifah di muka bumi.” (Q.S. 2: 30)
Sontak, maklumat dari Sang Khalik itu membuat para malaikat terperanjat. Dengan nada khawatir, komunitas makhluk langit itu bertanya, “Mengapa Paduka hendak menyerahkan urusan bumi kepada bangsa yang suka berbuat korup di sana? Lagi pula mereka gemar membuat pertumpahan darah? Sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menguduskan Paduka.” (Q.S. 2: 31)
Kekhawatiran malaikat cukup beralasan. Bumi merupakan planet merdeka. Segala fasilitas tersedia. Segenap karsa mendapat kesempatan untuk diwujudkan. Segala macam nafsu punya peluang untuk berkembang. Upaya pemuasan nafsu itulah yang berpotensi memicu pertumbuhan perilaku merusak atau korup. Aneka rupa sumber daya alam yang terhampar di permukaan atau terpendam di dalam perut bumi dieksploitasi secara semena-mena. Aktivitas pendayagunaan sumber daya alam tidak sekadar berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan, melainkan terlampau jauh didedikasikan untuk memuaskan keinginan.