Ketaksengajaan di mata manusia, sudah pasti bukan kebetulan di mata Sang Maha Perencana.
Sabtu (5/3/2022) malam saya berjumpa dengan seorang guru.
Sebetulnya beliau sudah amat lama meninggalkan (tapi tidak menanggalkan,
menurut hemat saya) sebutan guru. Sejak jenis sekolah tempat beliau mengajar
dibubarkan pada awal 1990-an, beliau beralih tugas menjadi dosen. Namun—lagi-lagi,
hanya menurut saya—derajat dosen tak lebih tinggi daripada derajat guru.
Buktinya, puncak karier kebanggaan dosen di negeri kita adalah guru
besar.