15 Mei 2012

Pamitan

Dulu, kami kadang menggerutu, rasanya sudah terlalu lama kami bersekolah di sini. Ingin rasanya kami segera lulus, lalu berganti sekolah, berganti gedung, berganti seragam, berganti teman, dan juga berganti guru. Tapi, hari ini serta-merta perasaan itu berbalik 180 derajat. Pagi ini ada perasaaan berat untuk meninggalkan sekolah tercinta ini. Saat ini ada perasaan enggan untuk menanggalkan seragam sekolah kebanggaan kami. Detik-detik terakhir ini ada perasaan tidak rela untuk membiarkan waktu terus melaju, karena pergeseran waktu itu hanya akan mengantarkan kami makin dekat ke garis perpisahan. Ya, perpisahan menjadi “hantu” kesedihan yang terus membayangi keceriaan dan kebahagiaan kami selama berkumpul sepanjang pagi ini. Sungguh sulit untuk dipercaya bahwa kami sudah menghabiskan waktu enam tahun di sekolah bintang lima ini.
Tidak berlebihan kiranya, jika kami menyebut sekolah kita ini berkelas bintang lima. Hampir semua sarana belajar yang kami perlukan untuk mengembangkan diri tersedia di sini. Teman-teman kami yang hanya bisa menjadi penonton sering mengaku cemburu terhadap segala fasilitas yang kami dapati di sekolah ini. Karena itu, salut dan terima kasih kepada Yayasan atas seluruh karya spektakuler ini.

Selengkap dan secanggih apa pun sarana yang ada, tidak akan berdaya guna tanpa sentuhan tangan-tangan dingin para operator. Dan, alhamdulillah, guru-guru dan karyawan bertangan dingin itu ada di sini. Tidak dapat disangkal, selama enam tahun kami menjadi saksi atas kualitas karya dan pengabdian mereka. Kaki yang lincah tapi waspada, tangan yang cekatan tapi cermat, dan lisan yang tegas tapi santun tak pernah jemu memandu kami dari waktu ke waktu. Bagi kami, setiap gerakan mereka adalah teladan. Setiap sabda yang terucap oleh mereka adalah doa yang mustajab. Bahkan, ketika hanya berdiri atau diam pun, mereka adalah inspirasi atau ilham bagi kami. Maka, terima kasih kepada segenap Ibu dan Bapak Guru. Sekali lagi, untuk semua itu, kami hanya sanggup mengucapkan terima kasih. Apresiasi selebihnya kami percayakan kepada Allah Yang Mahakuasa dan pihak-pihak yang berkuasa.
Sarana belajar yang memadai serta guru dan karyawan yang mumpuni di sekolah ini tidak akan pernah punya arti apa-apa bagi kami, jika kami tidak sempat menjadi siswa di sini. Tidak diragukan lagi, orang tua kami telah menentukan pilihan cerdas dan mengambil keputusan cermat. Banyak teman kami yang sebenarnya memiliki kesempatan lebih baik tetapi kelak harus menelan pil pahit kekecewaan karena orang tua mereka dulu gegabah dalam memilihkan sekolah. Untuk itu, terima kasih dan acungan jempol untuk Ayah dan Bunda semua.

Sarana belajar yang lengkap, guru-guru yang hebat, dan orang tua yang penuh perhatian adalah himpunan anugerah yang tak ternilai. Semua itu mestinya membuat kami bersyukur tiada henti. Namun, selama ini kami justru lebih sering menyia-nyiakannya. Banyak sarana belajar yang menjadi rusak atau kotor karena ulah tangan-tangan jahil kami. Pengabdian Ibu/Bapak guru yang tulus sering ternodai oleh kenakalan dan keisengan kami. Sementara, terhadap pengorbanan Ayah dan Bunda, kami belum mampu membalasnya dengan prestasi yang membanggakan. Atas semua kekhilafan dan kekurangan itu, kami mohon Bapak-bapak pengurus Yayasan, Bapak Kepala Sekolah beserta Ibu/Bapak guru dan karyawan, dan – last but not least – Ayah dan Bunda semua berkenan memaafkan.
Ibu/Bapak guru, para pahlawan masa depan kami,
dengan berat hati, sebentar lagi kami harus meninggalkan sekolah tercinta ini. Segala kenangan – yang manis, pahit, asin, dan asam – biarlah menemani hari-hari kami ke mana pun kaki melangkah. Jalan yang harus kami tempuh masih terbentang jauh. Ilmu yang sudah Ibu/Bapak guru bukakan tabirnya selama ini akan menjadi lentera yang menerangi setiap lorong yang akan kami lalui. Sedangkan untuk melumpuhkan segala ancaman yang mengadang, kami memerlukan senjata. Untuk itu, kami mohon Ibu/Bapak guru berkenan mempersenjatai kami sepanjang waktu dengan doa dan restu.
Selamat tinggal, sekolah tercinta. Kami siap menebarkan pesonamu ke setiap jengkal bumi yang kami singgahi.
Selamat tinggal, Ibu/Bapak guru tercinta. Karya dan jasa Ibu/Bapak adalah khazanah peradaban yang tidak pantas terlupakan sepanjang hidup kami.
Selamat jalan, teman dan sahabat semua. Ke penjuru dunia mana pun berkelana, kita adalah duta almamater, yang mengemban amanah untuk mengharumkan namanya dengan merajut benang-benang emas prestasi. Ingat selalu pesan bijak guru kita, “prestasi sejati adalah kesalehan”. Setiap helaan dan embusan napas kita adalah zikir, setiap detak jantung dan denyut nadi kita adalah ibadah, setiap regangan dan kerutan otot kita adalah amal saleh.
Selamat berpisah, semuanya. Fastabiqul khairat; fa-iza faragta fansab; wa-ila rabbika fargab. Mari, berlomba-lomba menorehkan kebajikan; usai satu urusan, bergegaslah mengerjakan urusan lain; dan hanya kepada Tuhanlah kita tumpukan segenap harapan.

Wakil siswa kelas 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer