Belakang (ki-ka): Aziz, Suko, Mohadi, Topo & putrinya, Gw. Depan (ki-ka): Anis, Nur Ch., Uswatun, Sofi, Shaila, Diana. Mencuci pakaian sudah selesai. Tidak biasa, sebenarnya, saya mencuci sore-sore begitu. Malam selepas isya menjadi waktu favorit bagi saya untuk keceh. Alasannya sederhana tapi prinsipiel: itulah waktu yang paling senggang. Sabtu (3/9) sore itu saya menunggu jam keberangkatan. Suko Bantul, yang menawarkan diri untuk menjadi relawan tour leader saya, menjadwalkan berangkat pukul 5-an sore. Sebelum asar saya sudah tiba di rumah. Untuk membunuh waktu sekitar 2 jam itulah, saya menyalurkan hobi: bermain air sabun untuk membasahi pakaian kotor. Saya lebih suka menyebutnya bermain, bukan pekerjaan, karena hobi yang satu ini menggelikan hati: pakaian kering dibasahi, lalu mati-matian dikeringkan lagi. Kurang kerjaan! Makanya , bermain. Menjelang pukul 5 saya sudah tiba di markas Banyumanik, tempat kerja yang saya tetapkan sebagai lokasi penjemputan. Sambil menunggu
catatan ringan hasil pengindraan jagat pendidikan