Teman yang satu ini sungguh beruntung. Ia punya seorang ayah. Satu-satunya ayah yang dimilikinya itu bekerja sebagai pengemudi becak. Beliau dan teman-teman seprofesi boleh iri. Pengemudi kapal terbang ada namanya: pilot. Pengemudi kapal laut punya sebutan khusus: nakhoda. Pengemudi kereta api punya julukan: masinis (sekalipun berkelamin perempuan, ia tidak dijuluki mbaksinis). Pengemudi mobil – segala jenis mobil – disebut sopir. Pengemudi dokar, andong, atau delman punya nama: kusir atau sais. Lha pengemudi becak? Belum dibuatkan julukan khusus untuk mereka. Di Betawi, pengemudi sepeda beroda tiga (bila mirip merk produk tertentu, anggap saja itu bukan ketaksengajaan [?]) itu dipanggil “abang becak” (bila ia seorang perempuan, pasti panggilannya berubah). Di daerah-daerah lain, mereka lazim menerima sebutan “tukang becak” atau “penarik becak”. Yang terakhir ini kacau lagi. Pengemudi becak kan duduk di belakang kabin penumpang? Masa, menarik dari belakang ke depan??? Namun, buk
catatan ringan hasil pengindraan jagat pendidikan